Minggu, 05 September 2010

Contoh Surat Keluar

Balikpapan, 20 Oktober 2009

Nomor : 427/911/TU/X/2009 Kepada
Lampiran : satu berkas Yth. Pimpinan YPD Mandiri
Perihal : Surat Permohonan Bantuan(Sponsor) Di Balikpapan




Dengan hormat,

Sehubungan dengan adanya SFC/Out Bond Ke-X tahun 2009 yang akan dilaksanakan pada tanggal 30, 31 Oktober s.d. 01 Nopember 2009 bertempat di Taman Agrowisata Kilo Meter 23 Karang Joang.
Adapun tujuan kegiatan tersebut antara lain:
a. Menyadarkan siswa bahwa potensi dan kemampuan yang ada pada diri mereka belum sepenuhnya digunakan.
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan menyadarkan bahwa mereka mampu bersaing
c. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi
d. Menanamkan cara belajar yang baik, meningkatkan efektifitas dalam menyerap materi pelajaran

Dengan tujuan di atas, maka kami memohon bantuan:
1. Kekurangan Dana agar kegiatan tersebut terselenggara dengan sukses.
2. Mobil Yayasan untuk transportasi panitia di kilo 23 Karang Joang.
3. 7 Bus untuk transportasi siswa (Jumat, 30 Oktober 2009 Pukul 13.00 siang & Minggu, 1 Nopember 2009 Pukul 10.00 pagi)
4. Truck 1 buah
(proposal terlampir) .

Besar harapan kami, agar surat permohonan bantuan ini dikabulkan. Semoga amal ibadah Bapak/Ibu sekalian diterima oleh Allah SWT. Amin.
Atas perhatian Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.







Kepala SMA Patra Dharma,




Drs. Pramono











Balikpapan, 22 Oktober 2009

Nomor : 427/911/TU/X/2009 Kepada
Lampiran : satu berkas Yth. Komandan Detasemen
Perihal : Permohonan Bantuan Keamanan Kaveleri I / TPR
Di
Balikpapan





Dengan hormat,

Dalam rangka mengembangkan diri siswa, kami akan mengadakan kegiatan Out Bond atau Struggle For The Champion (SFC).

Adapun tujuan kegiatan tersebut antara lain:
a. Menyadarkan siswa bahwa potensi dan kemampuan yang ada pada diri mereka belum sepenuhnya digunakan.
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dan menyadarkan bahwa mereka mampu bersaing
c. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi
d. Menanamkan cara belajar yang baik, meningkatkan efektifitas dalam menyerap materi pelajaran

Berkaitan dengan kegiatan tersebut, kami mohon bantuan keamanan dari tim kavaleri berjumlah 4 orang. Yang akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Jumat s.d. Minggu, 30 Oktober s.d. 1 Nopember 2009
Pukul : 07.00 s.d. selesai
(Susunan acara terlampir)
Tempat : Agro Wisata km 23 Karang Joang Balikpapan

Demikian surat permohonan kami.
Atas kerja sama Bapak/Ibu diucapkan terima kasih.







Kepala SMA Patra Dharma,




Drs. Pramono

Contoh surat penawaran kerjasama

PENAWARAN SPONSORSHIP

Sehubungan dengan akan diadakannya Gebyar Tiga BEM Fakultas Raden Fatah Palembang oleh BEMF Dakwah, BEMF Syari’ah, dan BEMF Adab. Kami mengundang berbagai pihak untuk menjadi sponsor dan mendukung kegiatan ini. Sehingga dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan. Sponsorship dibagi dalam beberapa Kriteria sebagai berikut:

I. Sponsor Tunggal, yaitu Pihak yang akan menanggung seluruh dana yang diperlukan bagi kegiatan ini. Dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Nama dan Logo Sponsor akan dipromosikan pada seluruh kegiatan publikasi acara yaitu :
- ID Card panitia dan peserta selama kegiatan berlangsung
- 20 Spanduk dan 10 Baleho
- Back Drop dalam ruangan
- Pamphlet dan Brosur kegiatan
- Sertifikat panitia dan peserta
- Plakat
- Kaos peserta
- Press realize melalui media cetak dan elektronik
B. Pihak yang menjadi sponsor tunggal akan ditempatkan sebagai satu-satunya background pada dekorasi setiap acara didalam dan diluar ruangan
C. Pihak yang menjadi sponsor tunggal berhak memonopoli seluruh kegiatan publikasi

II. Sponsor Utama, yaitu Pihak yang akan menanggung 50% dari jumlah dana yang dibutuhkan untuk kegiatan. Dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Nama dan Logo Sponsor akan dipromosikan pada seluruh kegiatan publikasi acara yaitu :
- Id Card Panitia dan peserta selama kegiatan berlangsung
- 10 Spanduk dan 5 Baleho
- Pamflet dan Brosur kegiatan
- Sertifikat peserta dan panitia
- Block Note

III. Sponsor Eksekutif yaitu Pihak yang akan menanggung 25% dari jumlah dana yang dibutuhkan untuk kegiatan. Dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Nama dan Logo Sponsor akan dipromosikan pada seluruh kegiatan publikasi acara yaitu :
- Id Card panitia dan peserta selama kegiatan berlangsung
- 5 Spanduk dan 3 Baleho
- Pamplet dan Brosur Kegiatan
- Block Note













IV. Sponsor Paket Acara, yaitu Pihak yang akan menanggung seluruh dana yang dibutuhkan pada setiap mata acara yang akan disponsori. Dengan ketentuan sebagai berikut :
A. Rincian Setiap mata acara yaitu:
- Seminar Rp. 6.000.000
- Lomba-lomba Rp. 10.486.000
- Festival Seni Islami Rp. 14.850.000
- Tabligh Akbar Rp. 9.000.000
- Medical Care Rp. 5.850.000
- Konser Amal Rp. 9.000.000
B. Nama dan Logo Sponsor akan dipromosikan pada salah satu atau beberapa kegiatan publikasi sesuai dengan mata acara yang akan disponsori yaitu :
- Id Card Panitia dan peserta
- Spanduk acara yang akan disponsori
- Pamplet dan Brosur acara yang akan disponsori
-
V. Sponsor Paket Publikasi, yaitu Pihak yang akan menangggung dana yang dibutuhkan untuk seluruh kegiatan publikasi acara selama kegiatan berlangsung.

VI. Sponsor Paket Perlengkapan, yaitu Pihak yang akan menanggung dana yang dibutuhkan utnuk pengadaan perlengakan seluruh acara selama kegiatan berlangsung.

VII. Sponsor Paket Transportasi, yaitu Pihak yang akan menanggung dana seluruh transportasi yang dibutuhkan selama kegiatan berlangsung.

VIII. Sponsor Paket Konsumsi, yaitu Pihak yang akan menanggung dana seluruh kebutuhan konsumsi selama kegiatan berlangsung.

IX. Sponsor Biasa, yaitu Pihak yang membantu pendanaan kegiatan ini dengan pengadaan dana atau fasilitas tertentu, sesuai dengan keinginan sponsor berdasarkan besaran yang kami ajukan.
Ketentuan Sponsorship

1. Pendaftaran dan Penandatanganan Kerjasama
1.1 Batas akhir pendaftaran untuk menjadi sponsor adalah pada tanggal 03 Januari 2008 atau pada saat seluruh jenis sponsor dinyatakan terjual habis.
1.2 Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh panitia kegiatan dengan pihak sponsor yang bersangkutan.
1.3 Penandatanganan nota kerjasama dilakukan setelah panitia menerima fotocopy bukti pembayaran dari pihak sponsor.

2. Materi Iklan
2.1 Pengaturan dan penempatan materi Iklan merupakan wewenang panitia.
2.2 Pihak sponsor harus memberikan materi iklan ( logo/nama perusahaan / nama produk ) maksimal 2 hari setelah penandatanganan kerjasama.



3. Syarat Pembayaran
3.1 Saat penandatanganan kerjasama pihak sponsor membayar minimal 50 % dari nilai kontrak.
3.2 Sisa pembayaran harus disetorkan pihak sponsor maksimal tiga hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
3.3 Pembayaran disetorkan langsung kepada panitia atau melalui rek. Bank Muamalat No. Rek. 6019239002744677 atas nama ANTON WIBISONO.
3.4 Biaya transfer dan biaya-biaya lain yang timbul akibat pembayaran dari pihak sponsor bukan tanggung jawab panitia.

4. Pembatalan
4.1 Pembatalan oleh Pihak sponsor yang telah melakukan pembayaran uang muka akan diberikan pengembalian dana setelah dipotong 50% dari total uang yang telah disetorkan oleh pihak yang bersangkutan.
4.2 Pembatalan oleh Pihak sponsor akan dilakukan pengembalian dana setelah dipotong 75% dari nilai kontrak
4.3 Pemberitahuan pembatalan oleh pihak sponsor maksimal tiga hari setelah penandatangan kerjasama atau maksimal tiga hari setelah pelunasan seluruh nilai kontrak pihak sponsor yang bersangkuta.
4.4 Uang yang telah disetorkan oleh Pihak sponsor akan dikembalikan 100%, jika pembatalan dilakukan oleh pihak panitia.


5. Lain-lain
5.1 Bentuk kerjasama lain yang belum tercantum dalam penawaran di atas dapat dibicarakan kemudian dengan pihak panitia.
5.2 Sponsor berbentuk barang harus diserahkan maksimal empat hari sebelum kegiatan dimulai.
5.3 Yang belum diatur dalam ketentuan kemudian oleh pihak panitia
Contact Person :Eksekutive Organizer:
Jl. Warukin III Panorama Balikpapan. Telp. 0542-7516510

Anggi : Hp. 085250563325

Anggaran Dana/Lampiran 3

Lampiran III

ANGGARAN DANA

Divisi Kesekretariatan
No. Uraian Satuan Jumlah
1. Tinta Refiil Bc 03 ( 6 Buah ) Rp. 22.000 Rp. 132.000
2. Kertas HVS Polio 70 gram ( 4 Rim ) Rp. 23.000 Rp. 92.000
3. Kertas HVS Kuarto 70 gram ( 4 Rim ) Rp. 23.000 Rp. 92.000
4. Stempel ( 2 Buah ) Rp. 20.000 Rp. 40.000
5. Tinta Stempel Rp. 6.000 Rp. 6.000
6. Amplop Surat ( 6 Kotak ) Rp. 25.000 Rp. 150.000
7. Pengadaan Proposal ( 50 Buah ) RP. 30.000 Rp. 1.500.000
8. Buku Tamu ( 6 Buah ) Rp. 7.500 Rp. 45.000
9. ID Card Peserta & Panitia (500 Buah) Rp. 2.500 Rp. 1.250.000
10. Sertifikat ( 500 Buah ) Rp. 2.000 Rp. 1.000.000
11. Block Note ( 500 Buah ) Rp. 3.000 Rp. 1.500.000
12. Baju Kepanitiaan (60 Buah) Rp. 65.000 Rp. 3.900.000
13. Alat-alat kesekretariatan Rp. 100.000 Rp. 100.000
14. Cetak surat undangan (400 Buah) Rp. 7.500 Rp. 3.000.000
Jumlah Rp. 12.807.000

Divisi Acara
No. Uraian Satuan Jumlah

A. SEMINAR
1. Plakat 5 Pembicara Rp. 150.000 Rp. 750.000
2. Plakat 2 Moderator Rp. 50.000 Rp. 100.000
3. Fee 5 Pembicara Rp. 200.000 Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 1.850.000

B. Tabligh Akbar
1. Transport Ticket PP 3 Orang Rp. 600.000 Rp. 1.800.000
2. Fee Pembicara Rp. 15.000.000
Jumlah Rp. 16.800.000

C. Lomba-Lomba
1. Plakat 12 Juri Rp 150.000 Rp. 1.800.000
2. Transport 12 Juri Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
3. Trhopy 5 Paket Rp. 200.000 Rp. 1.000.000
4. Sertifikat 15 Buah Rp. 3.000 Rp. 45.000
5. Uang Pembinaan 15 pemenang Rp. 400.000 Rp. 6.000.000
6. Perlengkapan Lomba Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 11.045.000

D. Khitanan Masal
1. Dokter 5 Orang Rp. 300.000 Rp. 1.500.000
2. Perawat 10 orang Rp. 200.000 Rp. 2.000.000
3. Apoteker Rp. 300.000
4. Obat-obatan Rp. 2.000.000
5. Bingkisan 100 Orang Rp. 50.000 Rp. 5.000.000
Jumlah Rp. 10.800.000





Divisi Humas, Publikasi, Dan Dokumentasi
No Uraian Satuan Jumlah
1. Pamflet 3 rim Rp. 300.000 Rp. 900.000
2. Spanduk 30 Buah Rp. 150.000 Rp. 4.500.000
3. Baliho 10 Buah Rp. 200.000 Rp. 2.000.000
4. Bendera 100 Buah Rp. 30.000 Rp. 3.000.000
5. Press Releas Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
6. Media Center Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
7. Publikasi Media Elektronik Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
8. Back Drop Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
9. Pembuatan Film Dokumentasi Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Jumlah Rp. 20.900.000

Divisi Perlengkapan
No Uraian Satuan Jumlah
1. Sewa Genset ( 7 Hari ) Rp. 300.000 Rp. 2.100.000
2. Sewa Tenda ( 12 Unit ) Rp. 150.000 Rp. 1.800.000
3. Sewa Kursi ( 600 Unit ) Rp. 800 Rp. 480.000
4. Sound System ( 7 Hari ) Rp. 1.000.000 Rp. 7.000.000
5. Skat Sketsel ( 25 Unit ) Rp. 1.000.000 Rp 25.000.000
6. Sewa Meja ( 30 Unit – 7 Hari ) Rp. 20.000 Rp. 600.000
7. Sewa Perlengkapan Band Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
8. Biaya Kebersihan ( 7 Hari ) Rp. 100.000 Rp. 700.000
9. Sewa LCD + Layar ( 7 hari ) Rp. 200.000 Rp. 1.400.000
Jumlah Rp. 40.650.000

Divisi Konsumsi
No Uraian Satuan Jumlah
1. Paket Kue ( 7 x 200 Paket ) Rp. 3.000 Rp. 4.200.000
2. Air Minum ( 60 Dus ) Rp. 13.000 Rp. 780.000
3. Makan Panitia ( 7 x 60 Orang ) Rp. 10.000 Rp. 4.200.000
4. Suplemen ( 7 x 100 Paket ) Rp. 2.000 Rp. 1.400.000
5. Paket Kue 5 Pembicara Rp. 5.000 Rp. 25.000
6. Paket Kue 12 Juri Rp. 5.000 Rp. 60.000
7. Makan 5 Pembicara Rp. 12.000 Rp. 60.000
8. Makan 12 Juri Rp. 12.000 Rp. 144.000
9. Air Minum Botol ( 19 Botol ) Rp. 2.000 Rp. 38.000
Jumlah Rp. 10.907.000

Divisi Transportasi
No Uraian Satuan Jumlah
1. BBM
a. Mobil ( 15 Liter x 7 Hari )
b. Motor ( 4 Liter x 7 Hari )
Rp. 4.500
Rp. 4.500
Rp. 472.500
Rp. 126.000
Jumlah Rp. 598.500
Total Rp. 126.357.500
Biaya Tak tertuga 10% Rp. 12.635.750
Estimasi Dana Rp. 138.993.250

Susunan Acara/lampiran2

Lampiran II

Susunan Acara

NO HARI / TGL PUKUL KEGIATAN-KEGIATAN TEMPAT
1 Senin
19 mei 2008 08.00 – 08.30
08.30 – 10.00 Registrasi Dan Persiapan
Opening Ceremony
- Tilawatil Quran
( Roransah )
- Sambutan Ketupel
( Joko Suprianto )
- Sambutan Perwakilan BEMF
( Simon Dedi )
- Sambutan Dekan Faks.Syari’ah IAIN Raden Fatah Palembang
( Dr. Duski Ibrahim, M. Ag )
- Opening Speech oleh Rektor IAIN Raden Fatah Palembang
( Prof. Dr. H. Aflatun Muchtar, MA )
Do’a Lapangan Fakultas Syariah



10.00 – 12.00


10.30 – 10.45
10.45 – 11.30
11.30 – 11.45
11.45 – 12.00 Seminar Hukum dan Peradilan
Tema: “Tegakkan Keadilan Dimanapun Berada”
- Pembukaan
o Materi I “ peradilan”
o Materi II “Hukum”
o Pemutaran Film Dokumenter
o Tanya Jawab Ruangan Munaqosah lantai III
12.00 – 13.00
13.30 – 14.30
14.30 – 14.40 ISHOMA
Teka-Teki Silang Ke- Syari’ahan
- Penutup
Ruangan Kuliah Mahasiswa
2 Selasa
20 Mei
2008 08-00 – 12.00


08.30 – 08.50
08.50 – 09.00
09.00 – 09.45
09.45 – 10.30
10.30 – 11.15
11.15 – 11.50
11.50 – 12.00
13.00 – 14.00 Seminar Ekonomi Syari’ah
Tema: “Urgensi Ekonomi Syari’ah di Era Globalisasi”
o Regestrasi
o Pembukaan
o Materi I “Perbankan Syari’ah”
o Materi II “Asuransi Syari’ah”
o Materi III “Baitul Mal wa Tamwil”
o Tanya Jawab
o Penutup











Cepat Tepat babak penyisihan Ruangan Munaqosah lantai III



3
Rabu
21 Mei
2008
08.00 – 08.30
08.30 – 09.00
09.00 – 12.00
Sunatan Masal

o Regestrasi
o Pembukaan
- Tilawah Al Qur’an
- Sambutan Dekan Fakultas Syari’ah
- Do’a
Lanjutan Cepat Tepat
Ruangan Kuliah Mahasiswa




4 Kamis
22 Mei
2008 08.00 – 12.00
08.30 - 08.50 Debat Bahasa Asing
- Regestrasi
- Pembukaan
o Bahasa Arab
o Bahasa Inggris Ruangan Munaqosah lantai III


5 Jum’at
23 Mei
2008 07.00 – 10.30
08.30 – 11.00 Syari’ah Sehat Dan Bersih
Tema: “Jadikan Halaman Syari’ah Sebagai Wadah Menuntut Ilmu Yang Sehat dan Bersih”
o Senam
o Pembersihan Lingkungan Fakultas Syariah
6 Sabtu
24 Mei
2008 09.30 – 12.00


09.30 – 10.00
10.00 – 10.30


10.30 – 11.50

11.50 – 12.00
12.00 – 12.10 Tablig Akbar
Tema :”Jadikan Para Generasi Bangsa Yang Berintelektual,Berpotensi dan Relegius”
- Regestrasi
- Pembukaan
o Tilawatil Qur’an
o Sambutan Dekan Fakultas Syari’ah
o Ceramah Agama
{Ustd. Ahmad Al- Habsy
o Do’a
Penutup Lapangan Fakultas Syariah
7 Ahad
25 Mei
2008 09.00 – 12.00
Temu Alumni dan Pembagian Hadiah
Tema: “Silaturrahim merupakan Samurai Menuju Kesuksesan Bersama”
o Regestrasi
o Pembukaan
• Tilawati Qur’an
• Pembukaan
- Ketua Pelaksana
{Joko Suprianto}
- Perwakilan Alumni
- Dekan Fakultas Syari’ah
• Do’a
o Dikusi Panel Lapangan Fakultas Syariah



Lapangan Fakultas Syariah

12.00 – 13.00 ISHO
13.00 – Selesai Penutupan + Pembagian Hadiah Lapangan Fakultas Syariah

Contoh Kepanitiaan/Lampiran 1

Lampiran I

Susunan Panitia
STEERING COMMITTEE
- Simon Dedi ( Gubenur Mahasiswa Fakultas Syariah )
- M.Sadeli ( Bupati Muamalah )
- Sunanto ( Bupati Jinayah Siyasah)
- Idris ( Bupati AS )
- Agus Sumarlin ( Bupati PMH)
- Alim Muslimin ( Bupati D3 Perbankan)

ORGANIZING COMMITTEE
Ketua : Joko Suprianto
Sekretaris : Muhammad Ifik Ismujati
Bendahara : Zulfitriani Umari

Sie. Kesekretariatan
Coordinator : Fatmawati
Staff : Farikhah
: Lora Anggisti

Sie. Acara
Coordinator : Hellan Pramono
Staff :Jaka Feri Kusuma Gita (PMH ’06) Dewi(D3 PS '07)
Al Arasy Winda (AS ’06) Umi Kalsum
Sami’un Ayu Asri W.

Sie. Perlengkapan
Coordinator : Waliadin
Staff : Kosim(MM ’07) Prima Sagita Adi Marwan
Apriansyah Joko Nursodik Khalil
Husein Khadafi
Sie. Humas,Publikasi dan Dokumentasi
Coordinator : Prasetyo
Staff : Rahmaturrozikin Yudi Parmanto Widia Ningsi
Romi Maradona Haekal
Abu Bakar Zulkifli

Sie. Konsumsi
Coordinator : Efa Siti Hanifah
Staff : Oktarianti Nurlaili Alfian
Indah Reni Febry Anton Adi candra
Ika Lenaili Lulu Paramita Dewi Gustini

Sub.Koordinator
1. Sie.Acara : Horizon
2. Sie.Perlengkapan : Idris/Sunanto
3. Sie.HPD : Sadeli
4. Sei.Konsumsi : Agus Sumarlin
5. Sei.Kesekretariatan : Alim Muslimim / Nur Afriani

Contoh Proposal

PROYEK PROPOSAL
MILAD SYARI’AH 2008

A. LATAR BELAKANG
Kehidupan bagaikan roda, silih berganti waktu seolah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk melakukan suatu perubahan. Kesuksesan bukanlah sesuatu yang diperoleh secara spontan akan tetapi kesuksesan merupakan sesuatu yang diperoleh dengan penuh pengorbanan dan perjuangan.

Sudah merupakan sesuatu yang alami bahwa setiap perjuangan akan menghadapi rintangan. Alangkah mulianya tatkala kita mampu mengambil setiap kesempatan dan mengubahnya menjadi sebuah kebaikan. Komunikasi dan kerja sama yang baik bisa menjadi kunci bagi setiap permasalahan yang ada.

Permasalahan ekonomi, politik, social dan budaya yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukanlah permasalahan pemerintah ataupun pengusaha saja akan tetapi permasalahan bangsa adalah permasalahan kita bersama. Kerja sama yang baik antar berbagai pihak akan menjadi hal positif yang menunjang perkembangan stabilitas politik dan ekonomi saat ini.

IAIN Raden Fatah yang notabennya Islam adalah salah satu komponen penting dalam mendidik generasi muda Islam yang berintelektual dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa. Mahasiswa yang aktif dan kreatif bisa menjadi indicator bagi suatu perguruan tinggi agar bisa dikatakan memiliki predikat yang baik.

Kehidupan organisasi yang ada dilingkungan kampus hijau IAIN Raden Fatah Palembang bisa menjadi miniatur bagi pemerintah kita. Fakultas syari’ah sebagai salah satu bagian dari IAIN Raden Fatah Palembang juga ikut andil dalam mencerdaskan bangsa. Untuk itu dalam Milad Fakultas Syari’ah yang ke-39, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dan Jurusan akan mengadakan berbagai kegiatan untuk menjadi salah satu wadah aspirasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi mampu menterjemahkan permasalahan yang dihadapi bangsa kedalam sesuatu yang lebih sederhana agar mudah dicerna oleh mahasiswa . Semua itu merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasisiwa.

Seorang mahasiswa yang baik tidak hanya duduk mendengarkan dosen saja akan tetapi mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh guna memberikan solusi bagi permasalahan bangsa.

Oleh karena itu dengan semangat juang untuk terus melakukan perubahan dan melahirkan karya- karya besar kami dari SMA Patra Dharma Balikpapan bermaksud mengadakan kegiatan Milad Syari’ah 2008.













B. NAMA KEGIATAN
“ MILAD SYARI’AH 2008”

C. TEMA KEGIATAN
“ Melalui Milad Syari’ah ke- 47 Kita Wujudkan Generasi yang Kreaktif, Inovatif dan Berkualitas ”

D. TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan Ukhuwah Islamiah antar mahasiswa.
2. Menjalin silaturahmi antar alumni dan masyarakat IAIN Raden Fatah Palembang
3. Menumbuh kembangkan wawasan mahasiswa tentang dunia keislaman.
E. BENTUK KEGIATAN
1. Seminar
• Hukum dan Peradilan
• Ekonomi Syari’ah
2. Lomba – Lomba
• Cepat Tepat antar SMU/SMK/MAN/MAK/Ponpes dan Sederajat
• Debat Language “Arabic and English”
• Lomba Teka Teki Silang seputar Fakultas Syari’ah
3. Sunatan Massal
4. Syari’ah Sehat dan Bersih
5. Tabligh Akbar “ Ust Ahmad Al Habsy”
6. Temu Alumni Fakultas Syari’ah
7. Bazar Syari’ah
F. Sasaran Kegiatan
1. Pelajar se-Kota Palembang
2. Mahasiswa
3. PT Se-Kota Palembang
4. Masyarakat Umum




G. Waktu dan Tempat
Hari : Senin s.d Minggu
Tanggal : 19 – 25 Mei 2008
Tempat : Lingkungan IAIN Raden Fatah Palembang

H. Susunan kepanitiaan
Susunan kepanitiaan terlampir.

I. Susunan Acara
Susunan acara terlampir.

J. Anggara Dana
Anggaran dana terlampir.

K. Penutup
Demikianlah proposal kegiatan ini kami buat, agar kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini, kami ucapkan terima kasih.
Palembang,14 April 2008

Paniti Pelaksana
MILAD SYARI’AH 2008
Ketua pelaksana Sekretaris


Joko Suprianto Anggi

Mengetahui,
Kepala SMA Patra Dharma Balikpapan,



Drs. Pramono

Rabu, 26 Mei 2010

Gonbe dan 100 Itik

Di sebuah desa, tinggal seorang ayah dengan anak laki-lakinya yang bernama Gonbe. Mereka hidup dari berburu itik. Setiap berburu, ayah Gonbe hanya menembak satu ekor itik saja. Melihat hal tersebut Gonbe bertanya pada ayahnya," Kenapa kita hanya menembak satu ekor saja Yah?", "Karena kalau kita membunuh semua itik, nanti itik tersebut akan habis dan tidak bisa berkembang biak, selain itu kalau kita membunuh itik sembarangan kita bisa mendapat hukuman.

Beberapa bulan kemudian, ayah Gonbe jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Sejak saat itu, Gonbe berburu itik sendirian dan menjualnya. Lama kelamaan, Gonbe bosan dengan pekerjaannya, ia mendapatkan sebuah ide. Keesokan hariya, Gonbe datang ke danau yang sudah menjadi es. Ia menebarkan makanan yang sangat banyak untuk itik-itik. Tak berapa lama, itik-itik mulai berdatangan dan memakan makanan yang tersebar. Karena kekenyangan, mereka tertidur di atas. Gonbe segera mengikat itik-itik menjadi satu. Ia mengikat 100 itik sekaligus. Ketika itik ke seratus akan di ikatnya, tiba-tiba itik-itik tersebut terbangun dan segera terbang. Gonbe yang takut kehilangan tangkapannya, segera memegang tali yang diikatkannya ke itik tersebut. Karena banyaknya itik yang diikat, Gonbe terangkat dan terbawa ke atas. Gonbe terus terbang terbawa melewati awan. Di awan tersebut Ayah dan anak halilintar sedang tidur dengan nyenyak. "Dugg!", kaki Gonbe tersandung badan ayah halilintar. Ayah halilintar terbangun sambil marah-marah, ia segera mengeluarkan halilintarnya yang kemudian menyambar tali-tali yang mengikat itik-itik itu.

Gonbe jatuh ke dalam laut! Ia jatuh tepat di atas kepala Naga laut yang berada di Kerajaannya. Naga laut menjadi marah dan mulai memutar-mutar ekornya, lalu memukulkannya ke Gonbe. Gonbe terbang lagi dari dalam laut. Akhirnya Gonbe jatuh ke tanah dengan kecepatan tinggi. Akhirnya Gonbe jatuh ke atap jerami rumah seorang pembuat payung. "Kamu tidak apa-apa?", Tanya si pembuat payung sambil menolong Gonbe. "Maaf atap anda jadi rusak. Berilah pekerjaan pada saya untuk mengganti kerugian anda". "Kebetulan, aku memang sedang kekurangan tenaga pembantu", kata pembuat payung.

Sejak itu Gonbe menjadi rajin membuat payung. Suatu hari, ketika sedang mengeringkan payung di halaman, datang angin yang sangat kencang. Karena takut payungnya terbang, Gonbe segera menangkap payung tersebut. Tetapi payung tersebut terus naik ke atas bersama Gonbe. Dengan tangan gemetaran Gonbe terus memegang payung sambil terus terbang dengan payungnya hingga melewati beberapa kota. Payung tersebut akhirnya robek karena tersangkut menara dan pohon-pohon. Gonbe pun jatuh. Untungnya ia jatuh tepat di sebuah danau. Gonbe merasa lega. Tidak berapa lama tiba-tiba kepala Gonbe di patuk oleh sekawanan hewan. "Lho ini kan itik-itik yang aku ikat dengan tali. Ternyata benar ya, kita tidak boleh serakah menangkap sekaligus banyak." Akhirnya Gonbe melepaskan tali-tali yang mengikat kaki-kaki itik tersebut dan membiarkan mereka terbang dengan bebas.

Jumat, 23 April 2010

Kompetensi Dasar : 16.1Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

Materi Pembelajaran :
•Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

•Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan.
•Unsure – unsure intrinsik mencakup :tema, alur, latar, perwatakan, sudut pandang, amanat, dan nilai.
•Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
•Latar/setting adalah tempat, waktu, , suasana yang terdapat dalam cerita.
•Alur/ plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Terdiri atas: alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
•Perwatakan menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: Dialog tokoh, Penjelasan tokoh, Penggambaran fisik tokoh
•Amanat : pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
•Nilai: sesuatu yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
•Jenis nilai antara lain: Agama, social, Adat, kesopanan, pendidikan, spiritual, kerja sama, Moral

Hikayat

Kompetensi Dasar : 15.1Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik

Hikayat Gadang Perkasa


Kata sahibul hikayat, maka tersebutlah perkataan ada seorang berhuma diam di Tapah hambanya Gadang namanya asalnya orang Tambun; senantiasa diperintah tuannya menebas menebang. Sekali peristiwa, Gadang menahan lukahnya di dalam sungai pada suatu hari. Apabila pagi dilihatnya lukahnya kosong tidak berisi, yang tinggal hanya sisik ikan dan tulangnya. Demikianlah yang terjadi kepada Gadang setiap hari. Setiap hari jualah Gadang membuang sisik dan tulang ikan ke dalam sungai. Adapun sungai itu dinamai orang Sungai Kinta pada hari ini. Maka terfikirlah Gadang di dalam hati, "Siapa gerangan yang makan ikan dilukahku ini? Biar kuintai supaya aku tahu siapa yang empunya kerja."

Maka pada suatu hari bersembunyilah Gadang di balik semak. Nampaklah olehnya akan hantu air datang lalu mengangkat lukahnya.Matanya merah seperti biji saga atau kereta Proton Saga warna merah, rambutnya menggerbang seperti rambut anggota kumpulan Black atau Death Metal barat dan janggutnya panjang mencecah air sungai. Gadang pun memberanikan hati persis besi berani walupun ia sebenarnya takut melihatkan rupa hantu air tersebut. Elok jualah ketika itu hari masih siang. Kalau malam sudah pasti Gadang cabut lari. Hendak rugi berapa kilo ikan sekalipun dirinya tidak kisah. Susah-susah beli sahaja ikan di pasar. Maka disebabkan Gadang dah terlajak ke depan, tambah-tambah ada senapang patah di hujung tangan, Gadang pun menangkap hantu air itu. Maka kata Gadang, "Mengapa engkau suka makan ikan aku? Engkau tak nampak ke kat lukah ni ada nama aku, ni hah G.A.D.A.N.G - Gadang! Sekarang terimalah hukuman mati mandatori daripada aku!"


Setelah mendengar kata Gadang itu, hantu air itu pun terketar-ketar merayu. Maka kata hantu itu, "Janganlah engkau bunuh aku, janganlah aku engkau bunuh dan janganlah kita bunuh membunuh semata-mata kerana ikan. Rayunya lagi, "Aku hantu yang lemah, hanya mampu berserah...!" sambil mengharapkan belas kasihan daripada Gadang. Kemudian hantu itu menambah lagi, "Aku sanggup menunaikan apa saja permintaan engkau asal saja aku tidak dibunuh...."

Maka terfikirlah Gadang di dalam hati, 'Jika aku nak buat permintaan lagu, hantu air ni bukannya juruhebah radio; jika aku hendak kaya, aku dah biasa makan roti kaya; jika aku hendak jadi orang berwang tentu aku tak reti gunakan wang sebab aku dah jadi beruang; jika aku hendak jadi halimunan atau boleh ghaib tentu aku jadi tak ubah macam biskut chocfudge-sekejap ada, sekejap tak ada, jika demikian, baik aku minta jadi kuat, supaya senang aku buat kerja tuan aku'.
Setetah terlintas demikian maka Gadang pun berkata kepada hantu tersebut,"Hoi hantu, beri aku jadi kuat, supaya pokok kemuncup atau pokok tauge mampu kucabut!"

"Ceh! Aparaa... kalau aku kuat dah lama dah aku terajang kau... tapi kalau kau nak jugak jadi kuat, kau pegilah menuntut ilmu batin kat sorang Tok Guru di hujung negeri ni.... Ni haaa! Kau tengok tangan aku ni, cacat haa... ni Tok Guru tu la yang mengkarate-nya... lepas tu dicabutnya sebatang pokok kelapa sawit lepas tu pulak dihempapkannya kat belakang aku... tapi nasib aku tak mati... lepas tu nasib baiklah aku berjaya melarikan diri,"
cerita bantu air itu panjang lebar.

"Kalau macam tu, baiklah aku lepaskan kau...." Lalu Gadang pun melepaskan janggut hantu air tu. Besoknya, Gadang pun pergilah menemui Tok Guru yang dimaksudkan itu. Dipendekkan ceritanya maka Gadang pun menuntulah ilmu kuat daripada Tok Guru itu hingga tamat. Setelah tamat Gadang pun pulang ke kampungnya.

Sesampainya di kampung Gadang pun mencuba kekuatannya dengan mencabut pokok-pokok besar yang ada di situ. Gadang menjadi kuat dengan tiba-tiba. Maka terang-benderanglah kawasan itu dikerjakan oleh Gadang. Maka habislah segala pokok kecil, besar, tua, muda di kawasan itu lalu menjadi padang jarak padang tekukur atau mungkin lebih tepat, stadium jarak stadium tekukur.
Apabila tuannya menyedari semua itu maka tuannya pun bertanya, "Siapakah yang membantu engkau melakukan ini semua? Pekerja Indonesia atau pekerja Bangladesh?"

Maka berkata Gadang, "Saya seorang melakunya!"

Maka kata tuannya lagi, "Bagaimana engkau boleh melakukannya seorang diri dengan sebegitu pantas?"

Maka oleh Gadang segala yang berlaku diceritakanlah kepada tuannya. Syahdan, Gadang semakin disayangi oleh tuannya.

Setelah perkhabaran itu sampai ke Temasik maka Gadang dijemput oleh baginda Sultan ke istana. Sultan pun bertitah kepada Gadang, "Benarkah apa yang beta dengar wahai Gadang? Benarkah kamu memiliki kekuatan yang luar biasa?"

"Benar tuanku!" Kemudian Sultan Temasik pun berkenan melihat sendin kekuatan Gadang. Barulah Sultan Temasik benar-benar percaya.

"Wahai Gadang! Oleh kerana negeri kamu di bawah takluk jajahan beta maka kamu mesti menunaikan perintah beta ini?" tiba-tiba Sultan Temasik bertitah.

"Ampun patik tuanku! Patik sedia menunaikan apa saja perintah tuanku kalau itu yang tuanku inginkan!" balas Gadang.

Maka kata Sultan Temasik, "Begini Gadang. Ada pun beta baru menerima e-mail daripada Raja Tanah

Jawa yang inginkan bantuan. Negara baginda kini dilanda jerebu yang amat dasyat gara-gara perbuatan rakyat yang membakar hutan untuk dijadikan ladang kelapa sawit atau padi huma. Jika pokok-pokok di hutan tersebut hendak ditebang sudah tentu mereka tidak terdaya jadi hendak tak hendak dengan membakar hutan sajalah jalan-nya. Dengan itu ladang dapat dibuka kerana hanya itulah mata pencarian mereka. Masalahnya sekarang jika mereka membakar hutan, jerebu pula yang akan melanda."

Sultan Temasik berhenti sebentar kemudian menyambung, "Jadi beta hendak kamu pergi ke Tanah Jawa dan kerjakan hutan-hutan yang mereka hendak jadikan ladang. Dengan itu mereka tidak perlu lagi membakar hutan buat beberapa waktu ini. Beta akan telefon raja Tanah Jawa sekarang juga untuk memberitahu khabar gembira ini!

Gadang hanya mampu berkata dalam hati, "Kalau begini aku lebih rela jadi seperti dulu. Jadi kuat pun tak berguna kalau kena buat yang bukan-bukan!”

Uji Kompetensi
1. Tuliskan sinopsis di atas karya sastra Melayu klasik dengan bahasamu sendiri ke dalam beberapa paragraf sehingga menjadi karangan.
2. Sebutkan 7 unsur instrinsik sastra Melayu klasik/hikayat di atas!

Selasa, 02 Maret 2010

12.2 Persuasi

Persuasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi) bahkan terkesan mempengaruhi. Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut.
Ciri-ciri paragraf Persuasi: - Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
- Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
- Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
- Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
- Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh paragraf persuasi: Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan. Kalimat terakhir merupakan kalimat persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya, kemudian mengajak pembaca untuk menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.

11.2 Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai




Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk;
Tabel
Jadwal
Grafik
Bagan
Denah
Peta, dll.
Tabel: kumpulan data yang disusun dengan klasifikasi menurut baris dan kolom.
Jadwal: kumpulan informasi/data tentang suatu kegiatan yang disusun dengan klasifikasi menurut baris dan kolom.
Grafik: lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis/gambar tertentu tentang turun naiknya hasil.
Grafik bermacam-macam: grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
*Grafik batang dipakai untuk menekankan perbedaan tingkat/nilai dari beberapa aspek.

*Grafik garis digunakan untuk menggambarkan perkembangan/perubahan dari waktu ke waktu.

*Grafik lingkaran dipakai untuk menggambarkan persentase dari suatu nilai total.
Bagan/diagram: penyajian langkah/proses kerja dan perincian yang bertingkat-tingkat.
Peta: penyajian visual tentang suatu wilayah dalam bentuk gambar.

Denah: penyajian visual suatu tempat/ruangan dalam bentuk gambar.
Teknik membaca tabel atau lainnya:
Mencermati judul
Membaca informasi yang tertulis di atas, di samping, dan di bawah.
Membaca keseluruhan isi dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Kompetensi Dasar 14.1Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi

Pengertian puisi: bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.
Dua unsur puisi: fisik dan batin.
Unsure fisik terdiri :diksi,pengimajian,kata konkret,majas,rima,tipografi.
Unsure batin terdiri: tema,perasaan,nada dan suasana.
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Di Masjid
Kuseru saja dia
Sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya.
Bersimpuh peluh diri yang tidak bisa
Diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa membinasa
Satu menista lain gila

Kompetensi Dasar 13.2 UNSUR INSTRINSIK CERITA RAKYAT

Unsur instrinsik: unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
Unsure – unsure intrinsik mencakup :
tema, alur, latar, perwatakan, sudut
pandang, amanat, dan nilai.
a. Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber
cerita.
-b. Latar/setting adalah tempat, waktu, , suasana yang terdapat dalam cerita.
c. Alur/ plot adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Terdiri atas: alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
d. Perwatakan : Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui:
- Dialog tokoh - Penjelasan tokoh - Penggambaran fisik tokoh
e. Amanat : pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.
f. Nilai: sesuatu yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Jenis nilai antara lain:
- Agama
- sosial
- Adat
- Kesopanan
-Pendidikan
- Spiritual
- kerja sama
- Moral

Selasa, 23 Februari 2010

Kompetensi Dasar : 9.1Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan melalui tuturan langsung

• Pokok informasi adalah inti informasi yang disampaikan.
• Kalimat efektif: kalimat yang secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulis, mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar/ pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
• Ciri-ciri kalimat efektif:
1. Kesatuan gagasan: unsur-unsur dalam kalimat itu saling mendukung sehingga membentuk kesatuan ide yang padu.
Cth:
Tidak efektif : Kita semua mengemban amanat penderitaan rakyat harus selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
Efektif : Karena kita semua mengemban amanat penderitaan rakyat, kita harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.
2. Kepaduan : Hubungan timbal balik yang jelas antara unsur-unsur pembentuk kalimat itu.
Tidak efektif : Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (kata ganti nya salah)
Efektif : Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
3. Kelogisan : Suatu kalimat dianggap logis apabila kalimat itu mengandung makna yang diterma akal sehat.
Tidak efektif : Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah kami.
Efektif : Ayahnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah kami.
4. Kehematan : Menggunakan kata-kata secara efesien, tidak berlebih-lebihan. Setiap kata yang digunakan memiliki fungsi yang jelas.
Tidak efektif : Di dekat kantor tempat mendaftarkan tanah diketemukan sebuah peti tempat menyimpan uang dan sebuah kopor yang terbuat dari kulit.
Efektif : Di dekat kantor pendaftaran tanah ditemukan sebuah peti uang dan sebuah kopor kulit.

12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif

• Paragraph adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Unsure paragraph: gagasan utama, beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama: gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraph. Gagasan penjelas: gagasan yang fungsinya. Menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
• Syarat penyusunan paragraph: kepaduan makna, kepaduan bentuk(kohesi).
• Jenis paragraph berdasarkan tujuan:paragraph narasi, paragraph deskripsi, paragraph eksposisi, paragraph argumentasi, paragraph persuasi.
• Paragraph argumentasi: paragraph yang mengemukakan alas an, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita.
• Kata penghubung/konjunsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih
• Jenis-jenis konjungsi:
1. Konjungsi antarklausa: koordinatif, subordinatif,korelatif.
2. Konjungsi antarkalimat
3. Konjungsi antarparagraf

10.1 Memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik

• Berita: peristiwa/kejadian yang telah dilaporkan.
• Ciri-ciri berita:
o Publisitas : laporan disajikan untuk umum.
o Actual : selalu menyajikan yang terbaru.
o Objektif : berita tidak memihak.
o Menarik : berita menarik dan menggugah minat masyarakat.
• Struktur penyampaian berita: 5W + 1H (what, who,where,when,why,how)
• Pengertian fakta: hal/keadaan/peristiwa yang merupakan pernyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
• Hal ini ditandai dengan: ada fakta (tahun, tgl,tempat, dan lain-lain)
• Pengertian opini: pendapat, pikiran, ataupun pendirian.
• Hal ini ditandai dengan kata seharusnya, pantaslah, dan lain-lain.

12.3 Menulis hasil wawancara ke dalam beberapa paragraf dengan menggunakan ejaan yang tepat

• Pengertian wawancara:Tanya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu.
• Jenis wawancara:wawancara serta merta, wawancara dengan petunjuk umum, wawancara dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang telah dibakukan.
• Persiapan wawancara: tentukanlah tujuan wawancara, tentukan informasi,data,keterangan yang diperlukan, hubungilah narasumber sebelum wawancara, susunlah pokok-pokok pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara.
• Ciri-ciri berita:
o Publisitas : laporan disajikan untuk umum.
o Actual : selalu menyajikan yang terbaru.
o Objektif : berita tidak memihak.
o Menarik : berita menarik dan menggugah minat masyarakat.
• Struktur penyampaian berita: 5W + 1H (what, who,where,when,why,how)
• Pengertian fakta: hal/keadaan/peristiwa yang merupakan pernyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
• Pengertian opini: pendapat, pikiran, ataupun pendirian.

14.1 Puisi

• Pengertian puisi: bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.
• Dua unsur puisi: fisik dan batin.
• Unsure fisik:diksi,pengimajian,kata konkret,majas,rima,tipografi.
• Unsure batin: tema,perasaan,nada dan suasana.
• Paraphrase puisi: menambahkan kata tugas untuk melengkapi puisi sehingga terlihatlah makna yang sebenarnya yang ingin disampaikan penulis.
• Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
o Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
o Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
o Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
o Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
o Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
o Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
o Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kriti
• Disajikan contoh puisi Himne:
Di Masjid
Kuseru saja dia
Sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
Seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya.
Bersimpuh peluh diri yang tidak bisa
Diperkuda
Ini ruang
Gelanggang kami berperang
Binasa membinasa
Satu menista lain gila

Kamis, 04 Februari 2010

kalimat efektif

• Pokok informasi adalah inti informasi yang disampaikan.
• Kalimat efektif: kalimat yang secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulis, mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar/ pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
• Ciri-ciri kalimat efektif:
1. Kesatuan gagasan: unsur-unsur dalam kalimat itu saling mendukung sehingga membentuk kesatuan ide yang padu.
Cth:
Tidak efektif : Kita semua mengemban amanat penderitaan rakyat harus selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
Efektif : Karena kita semua mengemban amanat penderitaan rakyat, kita harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.
2. Kepaduan : Hubungan timbal balik yang jelas antara unsur-unsur pembentuk kalimat itu.
Tidak efektif : Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. (kata ganti nya salah)
Efektif : Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih.
3. Kelogisan : Suatu kalimat dianggap logis apabila kalimat itu mengandung makna yang diterma akal sehat.
Tidak efektif : Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah kami.
Efektif : Ayahnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah kami.
4. Kehematan : Menggunakan kata-kata secara efesien, tidak berlebih-lebihan. Setiap kata yang digunakan memiliki fungsi yang jelas.
Tidak efektif : Di dekat kantor tempat mendaftarkan tanah diketemukan sebuah peti tempat menyimpan uang dan sebuah kopor yang terbuat dari kulit.
Efektif : Di dekat kantor pendaftaran tanah ditemukan sebuah peti uang dan sebuah kopor kulit.

Senin, 25 Januari 2010

Asal Usul Danau Lipan


Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.
Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.
Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.
Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.
Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.
Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, "Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing."
Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.
Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih.
Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.
Putri pun segera makan sirih seraya berucap, "Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya." Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.
Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.

(Disadur dari Masdari Ahmad, Kumpulan Cerita Rakyat Kutai, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1979)

Asal Usul Danau Lipan

Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.
Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.
Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.
Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.
Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.
Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, "Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing."
Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.
Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih.
Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.
Putri pun segera makan sirih seraya berucap, "Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya." Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.
Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.

(Disadur dari Masdari Ahmad, Kumpulan Cerita Rakyat Kutai, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta 1979)

Selasa, 12 Januari 2010

Kompetensi Dasar 12.1 Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif

Paragraph adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan.
Unsure paragraph: gagasan utama, beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama: gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraph. Gagasan penjelas: gagasan yang fungsinya. Menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
Syarat penyusunan paragraph: kepaduan makna, kepaduan bentuk(kohesi).
Paragraph argumentasi: paragraph yang mengemukakan alas an, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita.
Kata penghubung/konjunsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa atau lebih .
Jenis-jenis konjungsi:
Konjungsi antarklausa: koordinatif, subordinatif,korelatif.
Konjungsi antarkalimat
Konjungsi antarparagraf
1. Konjunsi antarklausa terbagi 3:
a. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis(struktur) yang sama ( =konjungsi setara )
Macam-macam:
dan (menyatakan penambahan)
tetapi ( menyatakan perlawanan)
atau ( menyatakan pemilihan )
b. Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang tidak sama. (=konjungsi bertingkat )
Macam-macamnya:
sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala ( menyatakan syarat ).
Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya ( menyatakan pengandaian ).
agar, supaya, biar ( menyatakan tujuan )
biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun ( menyatakan konsesif ).
seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana ( menyatakan pemiripan ).
sebab, karena, oleh karena ( menyatakan sebab )
hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) ( menyatakan akibat ).
bahwa ( menyatakan penjelasan ).

c. Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua unsure itu memiliki status sintaksis yang sama.
Macam-macamnya:
baik … maupun …
tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
bukan hanya …, melainkan …
(se)demikian (rupa) … sehingga…
apa(kah) … atau …
entah … entah …
jangankan …, …pun …

2. Konjungsi Antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
Macam-macamnya:
biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya )

3. Konjungsi Antarparagraf yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya. Konjungsi antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
Macam-macamnya:
adapun
akan hal
mengenal
dalam pada itu